Friday, September 01, 2006

Pengarang Menggurui Pembaca

Di kalangan penulis buku-buku motivasi yang baru belajar menulis, terdapat mereka yang juga pandai menyampaikan ceramah-ceramah motivasi. Ini menyebabkan mereka menggunakan gaya bahasa ceramah apabila menulis buku.

Salah satu ciri ketara dalam gaya bahasa ceramah motivasi adalah apa yang disebut "bahasa menggurui" si target. Gaya bahasa menggurui ini mengandungi perkataan-perkataan yang "mengkritik", "mengajar-ngajar" dan "menyeru-nyeru" pendengar ceramah ataupun pembaca buku.

Istilah lain bagi gaya menggurui ini adalah "exhortative language" atau "bahasa ekshortatif". Tiga motif utama gaya ekshortatif adalah:

(1) Mengkritik, menegur dan memarahi sikap dan tingkah laku target, dengan andaian target mempunyai banyak sikap dan tingkah laku yang tidak baik. Tidak ada orang yang suka dikritik.

(2) Mengajar-ngajar target, dengan andaian target adalah orang-orang bodoh tentang banyak perkara. Tidak ada orang yang suka dirinya diperbodoh.

(3) Menyeru-nyeru, menggesa-gesa, menyuruh-nyuruh dan menekan-nekan si target, dengan andaian target tidak suka melakukan perkara-perkara yang diserukan itu. Tidak ada orang yang suka ditekan-tekan.

Tingkah laku dan respons orang yang mendengar ceramah tidak serupa dengan tingkah laku dan respons orang yang membaca buku. Pembaca buku adalah lebih kritis daripada orang yang mendengar ceramah.

Orang yang duduk mendengar ceramah boleh tutup telinga apabila tidak suka dengan apa yang didengarnya, dia tidak boleh senang-senang bangun lalu keluar meninggalkan majlis. Jadi penceramah masih mempunyai peluang menarik semula minat si target dengan mengubah isi ceramahnya.

Orang yang membaca buku akan menutup buku itu dan tidak akan membukanya lagi. Habis.


.

1 Komen :

At 2:46 PM, Blogger Zamri Mohamad Berkata ...

satu peringatan yang baik untuk saya... terima kasih Puan!

 

Post a Comment

<< Home